Dobrak Sekat Kelas, Dosen STIMI YAPMI Makassar Ubah Kedai Kopi Jadi Ruang Diskusi Bisnis Global
Dipublikasikan pada
29 Desember 2025
MAKASSAR — Cuaca mendung dan rintik hujan yang menyelimuti Jalan Urip Sumiharjo tidak menyurutkan langkah 29 mahasiswa semester 3 STIMI YAPMI Makassar untuk kuliah. Alih-alih masuk ke ruang kelas konvensional, mereka justru berkumpul di Cafe Kopi Kogo pada pukul 14.00 WITA.
Perkuliahan luar ruang ini merupakan inisiasi dari Irfan Afandi, S.M., M.M., dosen mata kuliah Manajemen Bisnis Internasional. Langkah kreatif ini diambil untuk memecah kejenuhan mahasiswa sekaligus menciptakan atmosfer belajar yang lebih cair dan relevan dengan gaya hidup Gen Z.
Menyerap Ilmu di Tengah Aroma Kopi Irfan Afandi menekankan bahwa pemahaman mengenai dinamika pasar global tidak harus selalu terbelenggu oleh dinding beton kelas. Baginya, kenyamanan psikologis mahasiswa adalah kunci agar materi yang kompleks, seperti strategi ekspansi internasional dan regulasi perdagangan antarnegara, dapat terserap lebih optimal.
"Proses transfer ilmu tidak boleh kaku. Kita ingin membangun global mindset mahasiswa. Di sini, batasan komunikasi menjadi lebih terbuka, sehingga diskusi mengenai bagaimana brand global mengelola operasionalnya terasa lebih nyata dan interaktif," ujar Irfan di sela-sela sesi diskusi.
Meskipun berlangsung dalam suasana santai, Irfan menjamin bahwa standar akademis dan target capaian pembelajaran tetap menjadi prioritas utama. Interaksi dua arah tetap terjaga secara substansial selama hampir dua jam hingga pukul 15.40 WITA.

Respons Positif Mahasiswa Pendekatan inovatif ini mendapat apresiasi tinggi dari para mahasiswa. Mereka mengaku lebih rileks dan berani berpendapat dibandingkan saat berada di ruang kelas dengan pengaturan kursi yang kaku.
"Saya sangat mengagumi terobosan Pak Irfan. Suasana kafe membuat kami tidak bosan, namun penjelasan beliau tetap serius dan mudah ditangkap. Teori bisnis internasional terasa lebih relevan saat dibahas di tempat yang menjadi bagian dari ekonomi lokal seperti ini," ungkap salah satu mahasiswi peserta kuliah.
Mahasiswa lainnya juga menilai bahwa metode ini menunjukkan profil dosen yang progresif dan memahami kebutuhan mahasiswa masa kini. Diskusi produktif tetap tercipta meski suara rintik hujan mengiringi dari luar kafe. Tidak ada mahasiswa yang terlihat kehilangan fokus, membuktikan efektivitas metode pembelajaran outdoor ini.
Inspirasi Model Pembelajaran Masa Depan Inisiatif Irfan Afandi memicu wacana di kalangan mahasiswa STIMI YAPMI mengenai pentingnya fleksibilitas dalam pendidikan tinggi. Dunia nyata kini dipandang sebagai laboratorium belajar yang autentik, di mana ilmu pengetahuan bisa didapatkan dan dibagikan di mana saja.
Langkah ini diharapkan menjadi pemantik bagi model pembelajaran serupa, membuktikan bahwa di tangan pendidik yang tepat, rintangan cuaca dan kejenuhan ruang kelas dapat diubah menjadi peluang pembelajaran yang bernilai dan tak terlupakan.
Terakhir diperbarui: 29 Desember 2025